Senin, 11 April 2011

PURWOKERTO

Purwokerto adalah ibukota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Berbagai julukan di sandang kota di jalur selatan Jawa Tengah ini dari Kota Wisata, Kota Kripik, Kota Transit, Kota Pendidikan sampai kota Pensiunan karena begitu banyknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan akhirnya menetap di kota ini. Purwokerto juga dapat populer di telinga masyarakat Indonesia karena berdirinya sebuah perguruan tinggi negeri ternama yaitu Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Di kota ini pula terdapat museum Bank Rakyat Indonesia, karena bank pertama kali berdiri ada disini dan pendiri bank ini adalah R. Wirya Atmadja putra daerah Purwokerto. Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa. Selain menjadi pusat pemerintahan karena menjadi pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian Barat Bakorlin III.

Kesenian Kenthongan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan atau lebih familiar dengan istilah Ngapak. Bahasa ini merupakan bahasa kebanggaan yang patut untuk dilestarikan dan dihargai. Dialek dan budaya masyarakatnya memperkaya keanekaragaman Indonesia. Kenthongan atau musik thek-thek adalah seni musik yang dimainkan dengan alat musik bambu yang dimainkan oleh 20-40 orang. Kebudayaan Begalan dan Ronggeng adalah kesenian asli Banyumas yang sekarang sudah mulai pudar keberadaaannya.


UNSOED
Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa, ini dikarenakan cukup banyaknya jumlah sekolah dan perguruan tinggi di kota ini. Sebuah kewajaran jika Purwokerto menyandang predikat sebagai kota Pelajar karena memang Purwokerto merupakan kota yang sangat strategis untuk menimba ilmu selain letak geografisnya yang mudah dijangkau dari berbagai kota khususnya di pulau jawa, biaya hidup relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya hidup di kota-kota besar lainnya di Indonesia, selain itu juga Purwokerto memang kondusif tergolong untuk belajar jadi tidak heran kalau setiap tahunnya dibanjiri Mahasiswa-mahasiswa pendatang yang datang dari seluruh pelosok Nusantara.
Adapun perguraun tinggi di baik negeri maupun swasta diantaranya:
UMP
  • Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
  • Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
  • Universitas Wijayakusuma (Unwiku)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN)
  • Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah
  • Universitas Terbuka Tutorial Purwokerto (UTTP)
  • STIMIK AMIKOM Purwokerto
  • Akademi Teknik Telekomunikasi (AKATEL) Sandhy Putra Purwokerto.
  • Politeknik Ma'arif Purwokerto
  • Politeknik Kesehatan DEPKES Semarang - Kampus Purwokerto,
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa
  • AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto
dan masih banyak perguruan tinggi yang berada di Purwokerto.


Dalam bidang Olahraga, Purwokerto banyak menetaskan atlet-atlet diantaranya atlet cabang bulu tangkis, atletik, dan renang. Ada 2 buah Stadion Besar di kota ini yakni GOR Satria (milik Pemerintah Kabupaten Banyumas) dan GOR yang dimiliki oleh UNSOED yaitu GOR Soesilo Soedirman yang sering dijadikan homebase Pelatnas Atletik karena memiliki Trek Lari yang berstandar Internasional. Purwokerto pernah melahirkan Pelari Nasional Poernomo yang menjadi pelari jarak pendek Indonesia pertama yang mengikuti Olimpiade. Pebulu tangkis Christian Hadinata dan Fung Permadi juga atlet kelahiran Purwokerto yang telah meraih berbagai macam penghargaan tingkat internasional, sedangkan Meitri Widya Pangastika adalah atlet renang putri andalan nasional dijamannya. Begitu melekatnya cabang aletik di Purwokerto sehingga SMAN 3 Purwokerto mengkhususkan 1 kelasnya untuk menjadi atlet.




Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam andalan yang berskala nasional, berupa gua, air terjun dan wana wisata. Wisata alam di Purwokerto antara lain : Baturaden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua SaraBadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu.





Seperti kota-kota lain, Purwokerto memiliki banyak makanan khas diantaranya :
Mendoan
  • Mendhoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan digoreng setengah matang. 
  • Kripik Tempe, prosesnya seperti mendhoan tetapi digoreng sampai kering. Kota Kripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto. 
  • Sroto, daerah lain menyebutnya Soto. 
  • Gethuk Goreng, sentra pembuatannya adalah Kec.Sokaraja, sebuah kota kecamatan di pinggir kota Purwokerto. 
  • Keong Kuah Pedas, dengan bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan. 
  • Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit atau "lombok cengis". 
  • Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening yang tampak sangat sederhana namun sangat menyegarkan. Sayur-mayur berupa bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam butiran lazim menjadi unsur utama masakan ini. Untuk bumbunya, selain bahan-bahan yang lazim seperti bawang merah dan bawang putih, tegean juga bercirikan dengan "geprekan" kencur yang sangat menyegarkan. 
  • Empal basah, berupa masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah adanya sensasi gatal dan geli yang ditimbulkan oleh campuran srundeng di dalam kuah kental tersebut. Empal basah sangat cocok dimakan dengan ketupat berkulit janur (jangan ketupat berkulit plastik). 
  • Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung. Makanan yang akan meninggalkan rasa seret di tenggorokan ini sudah semakin jarang ditemui. 
  • Nopia, ranjem, mi thayel, timus, klanthing, sempora (awug-awug), utri, puli (ciwel), ongol-ongol, gebral, kluban, grontol, mireng, kamir, moho, golang-galing, lopis, ondol-ondol, widaran, angleng klapa, angleng kacang, rujak mentah, rujak mateng, ampyang, grebi, dampleng (mirip combro).

Transportasi
1. Kereta Api
Kereta Api merupakan salah satu alternatif menuju Kota Purwokerto. Untuk menuju kota Purwokerto dari kota-kota di Pulau Jawa sarana transportasi favorit saat ini adalah dengan menggunakan Jalur Kereta api dari kelas ekonomi sampai eksekutif semuanya singgah di stasiun besar Purwokerto, dan Stasiun Purwokerto sendiri merupakan besar yang merupakan bagian dari PT. KAI (Persero) yakni Purwokerto termasuk Daerah Operasional (DAOP) V.


2. Bus Antar Kota
Dengan didukung fasilitas Terminal Bus Type A dan terbesar di Jawa Tengah ini, transportasi bus tersedia dari dan ke kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera, dengan berbagai kelas dari mulai ekonomi, bisnis, eksekutif, hingga super eksekutif.





3. Angkutan Antar Jemput
Selain kereta api dan bus tersedia juga layanan antar jemput atau lebih dikenal dengan istilah travel, puluhan perusahaan travel di Purwokerto sendiri sangat banyak pilihan dan sangat bervariasi dan siap mengantar anda dari dan menuju kota-kota besar di Pulau Jawa dan sekitarnya.

4. Angkutan Dalam Kota
Untuk angkutan dalam kota tersedia transportasi taksi dengan berbagai kelas dan dengan harga yang sangat kompetitif yang tersedia 24 jam dan angkutan kota (angkot) yang tersedia dari pagi hingga sore hari, satu lagi yang unik di Purwokerto ada layanan taksi motor sejenis taksi pada umumnya akan tetapi menggunakan sepeda motor.



Untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, Purwokerto memiliki beberapa pusat perbelanjaan baik pasar tradisional seperti Pasar Wage, Pasar Manis, Pasar Kebondalem. Dan swalayan modern seperti Moro, Rita, Matahari.

Tokoh Terkenal yang berkaitan dengan Purwokerto
  • Jenderal Gatot Subroto, wakil kepala staf Angkatan Darat dan penggagas AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
  • Ahmad Tohari, sastrawan yang dikenal melalui trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan telah memperoleh penghargaan dari dalam dan luar negeri.
  • S. Bagyo, pelawak yang terkenal pada tahun '80an, membintangi berbagai judul film dan sering tampil dalam acara lawak di TVRI.
  • Sugino Siswocarito, dalang Banyumasan.
  • Sugito Purbocarito, dalang Banyumasan.
  • Surya Esa,Teatrawan.
  • Mayangsari, penyanyi.
  • Pangki Suwito, artis film.
  • Bambang Set, sastrawan.
  • Dharmadi, sastrawan.
  • Darto Helm, pelawak yang terkenal pada era '80an bersama dengan S. Bagyo
  • Soesilo Sudarman, mantan menteri di era Orde Baru.
  • Achmad Mubarok MA, Dr.H., Politikus Partai Demokrat .
  • Soeparjo Roestam, mantan menteri di era Orde Baru
  • Purnomo, pelari tercepat di Asia di tahun 80-an
  • M. Koderi, budayawan penulis buku-buku tentang Banyumasan
  • Jend. Surono Reksodimedjo, mantan Menko Polkam
  • Slamet Efendy Yusuf, Politikus Partai Golkar
  • Sutedja, komponis, seniman
  • Margono Sukarjo, Prof. Ahli Bedah Pertama Indonesia
  • Margono Djojohadikusumo, Pendiri BNI 1946
  • Christian Hadinata, pemain bulu tangkis
  • Henri Adolphe van de Velde, politikus Belanda
  • Dolf Nijhoff, pejuang Belanda di masa PD II
  • Noe Young's Radiographer, Calon Radiografer Muda Berbakat (Pernah Foto Thorax Mandiri, 6/6/10)
  • Sri Anggono Widagdo, Mahasiswa Pelestari Aksara Jawa.
  • Titik Sandora, penyanyi
  • Eric, rekan duet Melly Goeslow dalam lagu AADC
  • Supernova, Grup Band



Senin, 21 Februari 2011

Arti Lambang Kabupaten Banyumas


1. Daun lambang
berbentuk bulat dan didalamnya berlukiskan dari atas ke bawah, melambangkan kebulatan tekad masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas dalam melaksanakan usahanya yang suci, ikut serta dalam revolusi bangsa Indonesia dalam mengejar cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
a.Gunung Slamet
Berwarna abu-abu(kelabu) atau hitam dengan latar belakang warna biru di bagian atas dan warna hijau di bagian sebelah bawahnya.
NAMA SLAMET: mencerminkan harapan masyarakat di kabupaten Banyumas khususnya dan seluruh wilayah Indonesia umumnya agar supaya senantiasa selamat di dunia dan akhirat kelak dengan arti kata sesuai dengan Pancasila.
GUNUNG SLAMET: digambarkan sangat megah menjulang tinggi ke angkasa, melukiskan keagungan dan keteguhan yang dimiliki dan diamalkan oleh manusia masyarakat di Kabupaten Banyumas. Di gunung terdapat terdapat hutan lebat yang perlu dijaga agar tetap menghijau, mengingat fungsi hutan bagi daerah (hasta karana) yang bersifat: klimatologis, hidrologis, orologis, sosiologis, ekonomis, strategis, estetis, sanitair.
b.Sungai Serayu
Terletak melintang dengan warna kuning emas berlapis tiga yang dibatasi dengan baris gelombang sebanyak empat buah berwarna hitam.
NAMA SERAYU: mencerminkan harapan masyarakat di Kabupaten Banyumas khususnya dan seluruh Indonesia umumnya, agar supaya senantiasa RAHAYU atau selamat.
AIR SUNGAI SERAYU: sangat bermanfaat untuk pertaniandan usaha-usaha produksi serta usaha-usaha untuk kesejahteraan lainnya dari masyarakat Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Digambarkan tiga lapis gelombang maksudnya, bahwa sungai tersebut mengalir di tiga ex Kawedanan yaitu Banyumas, Sokaraja, Jatilawang.
c.Seludang (Mancung)
Berwarna cokelat dan manggar berwarna kuning emas yang tandanya terdapat 10 butir buah kelapa yang masih muda (bluluk) berwarna putih.kuning dan seluruhnya terletak di bagian bawah sebelah kiri. Kabupaten Banyumas merupakan penghasil gula kelapa dan merupakan sumber salah satuusaha rakyat.
d.Setangkai/ranting cengkeh
Dengan tangkainya yang berbuah lima biji, cengkeh berwarna cokelat/kuning emas yang terletak di belahan bawah sebelah kanan. Berbuah lima diartikan Pancasila. Kabupaten Banyumas merupakan penghasil cengkeh yang cukup besar.
e.Gada Rujak Polo
Berwarna hitam yang beruas lima buah, pinggiran lukisan yang ada di dalamnya merupakan batas ruas yang berwarna kuning. Merupakan senjata Raden Werkudara dengan sifat satria, jiwa pejuang yang gagah berani dan kuat yang dimiliki oleh orang Banyumas yang mengingatkan para tokoh dan pejuang Kabupaten Banyumas. Raden Werkudara bersifat jujur dan cablaka yang juga merupakan sifat orang Banyumas.
f.Sebatang pohon beringin
Pohon beringin yang mempunyai sulur enam buah dan rimbunan daun berupa tiga lapisan gelombang yang merupakan rangkaian 24 busur dengan susunan dari dalam keluar 4,6, dan 14 yang keseluruhannya berwarna putih dan terletak di tengah sebagai bayangan (di belakang gada rujak polo). Bermakna pengayoman, keadilan, dan kebenaran yang diusahakan dan menjadi cita-cita masyarakat Banyumas.

2.Surya sengkala : RARASING RASA WIWARANING PRAJA
Mengandung makna Tahun 1966 dan juga diartikan bahwa rasa yang serasi dari masyarakat merupakan pintu gerbang untuk memasuki daerah atau negara yang dicita-citakan.Ditulis dengan huruf Latin berwarna emas di atas dasar yang berbentuk pita sebagai bayangan berwarna hitam dengan pelisir kuning emas.
Nama daerah "DAERAH KABUPATEN BANYUMAS" ditulis dengan huruf Latin berwarna kuning emas di atas dasar yang berbentuk pita berwarna merah pelisir warna kuning emas.

3.Pengapit lambang
a.Sebelah kiri:Setangkai bulir padi berbiji 17 (berwarna kuning emas)
b.Sebelah kanan:Ranting murbai 8 (berwarna hijau berpelisir warna kuning emas, berbuah delapan untai/buah berwarna merah dan kuning emas serta tangkainya berwarna kuning emas)
Menggambarkan dan bermakna Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Perpaduan antara padi murbai dan gada rujak polo melambangkan hari depan rakyat Banyumas yang menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Perpaduan antara bulir padi tujuh belas biji, murbai berdaun delapan, garis gelombang empat buah dan gada beruas lima adalah merupakan angka tanggal bersejarah, Hari Proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945.
  

4.Makna Warna untuk motif gambar lambang daerah
a.Biru:kedamaian, terang
b.Hitam:keabadian,keteguhan,setia,konsekuen
c.Kuning emas:kemurnian dan ketinggian mutu, keluhuran
d.Hijau:kesuburan,kemakmuran
e.Merah:keberanian,dinamika
f.Putih:kesucian,kejujuran

sumber : Website Kabupaten Banyumas

Rabu, 09 Februari 2011

Logo Universitas Islam Indonesia (UII)


Jumat, 31 Desember 2010

Review Kegiatan & Kenangan di 2010

Januari :
Saatnya memasuki semester 6 babak terakhir di sekolah menengah...

Februari :
Mulai sibuk dengan Try Out latihan UN dan sibuk mencari2 informasi PMB...

Maret :
Disinilah saat2 paling mendebarkan,,,saat2 UN dan disinilah aku mulai bolak-balik jogja buat menentukan masa depanku...

April :
Masih dalam rangkaian ujian akhir,,,dan saatnya bersenang2 bersama STC di Guci dan tiba saat pengumuman hasil yang menegaskan bahwa saya dan teman2 STC LULUS 100%...

Mei :
Di bulan ke-lima ini akhirnya resmi jadi alumni dan berpisah dengan teman2 STC,,,dan masih tetap bolak-balik jogja-pwt...

Juni :
Menginjak usia 18 tahun belum juga dapat universitas dan masih berusaha mencari dan mengikuti ujian masuk...

Juli :
Masih tetap bolak-balik jogja untuk mendaftar dan ujian masuk perguruan tinggi dan sekaligus bulan terakhir mengganggur...

Agustus :
Dan disinilah akhir dari perjuangan mencari perguruan tinggi,,, akhirnya jadi mahasiswa juga dan menikmati masa2 awal sebagai mahasiswa...

September :
Masih dalam masa2 adaptasi di lingkungan baru,,, lingkungan kos,,,kampus dan mulai akrab dengan teman2 baru...

Oktober :
Saatnya menikmati ujian pertama di perguruan tinggi,,,dan merasakan abu vulkanik gunung merapi...

November :
Mudik ke pwt 1 bulan karena ngungsi dan kampus ditutup akibat abu merapi...

Desember :
Ikut WEB 2010 nambah teman lagi,,,jadwal kuliah jadi acak-acakan dan merasakan responsi untuk pertama kalinya...

Senin, 22 November 2010

Tugas Agama (24-30 Nov 2010)

1.Sebutkan rukun Iman dan rukun Islam! Tuliskan ayat al Qur’an dan hadits yang menyebutkan rukun iman!
2.Apa yang anda ketahui tentang malaikat? Tuliskan dalam uraian singkat!
3.Sebutkan nama-nama malaikat berikut tugasnya!

paling lambat Selasa, 30 November 2010, 09:30